Sekilas Islam dan Teknologi
Wednesday, February 22, 2012
Menikmati Keindahan Menara Masjid Tertinggi di India
Salah satu peninggalan sejarah yang banyak terdapat di India adalah sisa-sisa kejayaan Islam. Taj Mahal mungkin merupakan peninggalan yang paling penting, namun sebenarnya masih banyak peninggalan sejarah lain yang tidak kalah cantik.
Qutb Minar merupakan salah satu lokasi wisata yang paling banyak menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kompleks masjid kuno ini berada di pinggiran kota New Delhi, yang dapat dicapai menggunakan bus maupun bajaj.
Dari pusat kota Delhi, diperlukan sekitar 30-40 menit untuk mencapai Qutb Minar.
Sebenarnya nama Qutb Minar merujuk pada menara masjid yang hingga saat ini masih menjadi yang tertinggi di India. Qutb Minar dibangun pada 1192 oleh Qutbuddin Aibak dan diselesaikan oleh Iltutmish.
Terbuat dari batu bata, menara Qutb Minar menjulang setingi 72,5 meter dan dibangun sebagai bukti kejayaan Islam di India. Kompleks Qutb Minar masuk dalam situs warisan budaya dunia versi UNESCO.
Menara tertinggi ini terdiri dari 5 lantai yang menggabungkan antara arsitektur Mughal dan Afghan. Diameter bagian bawah menara adalah 14,3 meter sementara bagian atasnya 2,7 meter. Ada 379 anak tangga menuju puncak, namun wisatawan kini tidak diperbolehkan naik.
Bagian yang sangat menarik dari menara ini adalah dindingnya yang berukirkan ayat-ayat Quran. Selain itu ada pula beberapa kata dalam bahasa Kupee yang meriwayatkan bahwa menara ini dibangun untuk merefleksikan keagungan Tuhan.
Ukiran dengan refleksi keagungan Tuhan. Foto: Olenka Priyadarsani
Di dalam kompleks Qutb sendiri — meski menara merupakan komponen paling penting — ada peninggalan sejarah lain yang juga sangat menarik, yaitu Masjid Quwwat-ul-Islam dan Iron Pillar atau Pilar Besi.
Masjid Quwwat-ul-Islam adalah masjid tertua di Delhi setelah Islam menguasai India. Pembangunannya sendiri dimulai satu tahun setelah pembangunan Qutb Minar. Masjid ini juga sering disebut Masjid Jami’, Masjid Qutb, atau Masjid Besar Delhi (jangan sampai tertukar dengan Jama’ Masjid yang ada di Old Delhi).
Menurut tulisan berbahasa Persia yang hingga kini masih ada di gerbang timur, sebagian dari masjid ini dibangun menggunakan material dari 27 kuil Jain yang dibangun selama masa kekuasaan Tomars dan Prithvi Raj Chauhan.
Masjid Quwwat-ul-Islam kini tinggal puing-puing dan tentu saja sudah tidak digunakan lagi. Walaupun demikian, tiang-tiang, motif bunga serta pola geometris masih menjukkan gaya arsitektur Islam.
Masjid Quwwat-ul-Islam adalah masjid tertua di Delhi setelah Islam menguasai India. Pembangunannya sendiri dimulai satu tahun setelah pembangunan Qutb Minar. Masjid ini juga sering disebut Masjid Jami’, Masjid Qutb, atau Masjid Besar Delhi (jangan sampai tertukar dengan Jama’ Masjid yang ada di Old Delhi).
Menurut tulisan berbahasa Persia yang hingga kini masih ada di gerbang timur, sebagian dari masjid ini dibangun menggunakan material dari 27 kuil Jain yang dibangun selama masa kekuasaan Tomars dan Prithvi Raj Chauhan.
Masjid Quwwat-ul-Islam kini tinggal puing-puing dan tentu saja sudah tidak digunakan lagi. Walaupun demikian, tiang-tiang, motif bunga serta pola geometris masih menjukkan gaya arsitektur Islam.
Foto: Olenka Priyadarsani
Sebenarnya Qutb Minar merupakan menara dari Masjid Quwwat-ul-Islam, yang digunakan oleh muazin untuk mengumandangkan azan. Namun, kedua bangunan tersebut seolah-olah jadi dua bangunan yang berbeda. Mungkin karena menara Qutb sangat besar dan tinggi sehingga seperti menjadi bangunan tersendiri.
Di sisi barat masjid terdapat nisan Iltutmish yang dibangun pada 1235.
Iron Pillar merupakan arsitektur yang telah menarik minat ilmuwan dari berbagai belahan dunia. Pilar ini dibangun pada abad ke-4 sebagai penghormatan bagi Raja Candragupta II. Tingginya 7,2 meter dan di puncak pilar ada ornamen burung Garuda.
Meski telah berdiri lebih dari 1600 tahun di udara terbuka, tiang besi ini sama sekali tidak berkarat.
Bangunan lain yang ada di kompleks ini adalah Alai Minar, nisan Alauddin Khilji, madrasah, serta makam Adham Khan. Keseluruhan kompleks ditumbuhi oleh rumput hijau yang kontras dengan bata merah bangunan-bangunan di kompleks. Sangat cocok bagi Anda yang menyukai fotografi.
Di sisi barat masjid terdapat nisan Iltutmish yang dibangun pada 1235.
Iron Pillar merupakan arsitektur yang telah menarik minat ilmuwan dari berbagai belahan dunia. Pilar ini dibangun pada abad ke-4 sebagai penghormatan bagi Raja Candragupta II. Tingginya 7,2 meter dan di puncak pilar ada ornamen burung Garuda.
Meski telah berdiri lebih dari 1600 tahun di udara terbuka, tiang besi ini sama sekali tidak berkarat.
Bangunan lain yang ada di kompleks ini adalah Alai Minar, nisan Alauddin Khilji, madrasah, serta makam Adham Khan. Keseluruhan kompleks ditumbuhi oleh rumput hijau yang kontras dengan bata merah bangunan-bangunan di kompleks. Sangat cocok bagi Anda yang menyukai fotografi.
Oleh Olenka Priyadarsani
Friday, February 17, 2012
MENSYUKURI NIKMAT IMAN
Maraknya tindak kriminal baik yang dilakukan oleh orang awam seperti pencurian, perampokan, dan pembunuhan, maupun yang dilakukan oleh para pejabat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme disebabkan karena integritas moral mereka yang rendah.
Orang yang rendah integritas moralnya cenderung untuk mencari cara yang mudah untuk mencapai tujuan dan tidak peduli halal haram. Yang haram dihalalkan dan yang halal diharamkan.
Teman diperlakukan sebagai lawan dan lawan diperlakukan sebagai teman. Orang seperti itu tega menggunting dalam lipatan dan menohok kawan seiring. Kita bisa mengambil pelajaran dari kasus korupsi yang dilakukan oleh MN yang disinyalir melibatkan banyak orang. Satu dengan yang lain saling tuduh menuduh dan saling salah menyalahkan.
Yang dulu berteman setia kini menjadi lawan berat. Sebagian besar dari mereka adalah orang yang mengaku dirinya islam, namun iman belum masuk ke dalam hati mereka.
قَالَتِ الأعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الإيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi Katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS Al Hujurat : 14)
Iman sangat berperan dalam pembentukan kepribadian yang unggul. Iman yang masuk ke dalam hati akan berbuah pribadi yang berkualitas, akhlak yang karimah yang bisa dilihat langsung dari amal-amal shalehnya yang dilakukannya secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Orang berakhlak karimah akan menyukai amal shaleh dan membenci amal thaleh.
Bagi orang-orang yang beriman, Allah menjadikan mereka benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan.
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الأمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,(QS Al Hujurat : 7)
Sehingga kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan itu akan mereka tinggalkan dengan senang hati. Sehingga orang yang beriman hakekatnya adalah orang yang sangat beruntung. Imannya membimbingnya kepada kebaikan, sekaligus mendidingnya dari kemaksiatan.
Maka orang yang beriman akan senantiasa bersyukur kepada Allah atas anugerah iman yang diterimanya. Apalagi kebaikan moral seseorang karena iman akan membimbingnya kepada kebahagiaan hidup yang kekal di akherat.
Kesadaran seperti itu akan menjadikan orang beriman semakin bersyukur dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan diri dan hartanya di jalan Allah. Di dunia karena imannya dia menjadi orang yang berakhlak karimah, sedang di akherat dia akan mendapatkan balasan kebahagiaannya yang kekal di sorga.
Meskipun banyak orang beriman yang tidak memiliki banyak harta, namun mereka tetap bahagia. Mereka faham bahwa dalam pandangan Allah harta dunia tidak lebih berharga dari pada sehelai sayap nyamuk.
Sedang nilai iman jauh lebih berharga dibanding dengan emas sepenuh bumi. Karena orang yang mati tanpa iman tidak bisa menebus diri dari siksa neraka yang kekal meski dengan emas sepenuh bumi.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الأرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun Dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. bagi mereka Itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.(QS Ali Imran : 91)
Dalam konteks harta Rasulullah saw menuntunkan kita untuk memandang ke bawah, kepada mereka yang kurang beruntung. Dengan sikap seperti itu kita akan merasa lebih beruntung dan lebih mudah bersyukur meskipun terhadap nikmat yang kecil.
Orang yang naik sepeda motor merasa bersyukur dari pada naik sepeda onthel. Orang yang naik sepeda onthel merasa bersyukur dari pada berjalan kaki. Orang yang berjalan kaki merasa bersyukur dari pada yang lumpuh kakinya.
Dengan mensyukuri nikmat Allah yang kecil, niscaya Allah akan mendatangkan kepadanya nikmat yang banyak. Semoga Allah memilih kita menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur, aamiin. ***
Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina
Thursday, February 9, 2012
KEAJAIBAN HUJAN
Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.
Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupaka kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.
Kadar Hujan
Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)
“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.
Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai kecepatan turunya hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan. Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra. Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.
Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun, kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan krtika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini).
Tak sebatas itu saja “pengukuran” tentang hujan. Contoh lain misalnya, pada lapisan atmosferis tempat terjadinya hujan, temperatur bisa saja turun hingga 400oC di bawah nol. Meskipun demikian, tetesan-tetesan hujan tidak berubah menjadi partikel es. (Hal ini tentunya merupakan ancaman mematikan bagi semua makhluk hidup di muka bumi.) Alasan tidak membekunya tetesan-tetesan hujan tersebut adalah karena air yang terkandung dalam atmosfer merupakan air murni. Sebagaimana kita ketahui, bahwa air murni hampir tidak membeku pada temperatur yang sangat rendah sekalipun.
Pembentukan Hujan
Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.
Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:
“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (40):48)
Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
Tahap Pertama: “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”
Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.
Tahap Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”
Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.
Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”
Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.
2011-02-19 19:28:33 HARUN YAHYA
GUNTUR BERTASBIH MEMUJINYA
Tiga juta guntur dalam setahun
Sumber energi yang bergerak pada kecepatn 96.000 km/jam dan melepaskan panas 30.000o.
Pernahkah anda berpikir bagaimana guntur–sebagai salah satu peristiwa atmosfir terhebat yang Allah ciptakan–itu tebentuk dan bagaimana ia mampu melepaskan sejumlah energi yang demikian besar?
Selama hujan, guntur dan kilat yang tersusun dari pembentukan cahaya-cahaya terang akibat pelepasan energi listrik di ruang atmosfir, sesungguhnya merupakan sumber energi yang menghasilkan listrik lebih besar dari pada ribuan pembangkit listrik–di samping sebagai fenomena iklim. Jawaban atas pertanyaan bagaimana sumber-sumber energi alam ini terbentuk dan betapa besarnya sumber-sumber tersebut melepaskan cahaya dan panas adalah sebuah keajaiban penciptaan yang mengungkapkan kebesaran dan keagungan Allah swt. yang abadi.
Kehebatan pembentukan dalam sekejap: keajaiban kilat dan petir
- energi yang dilepas oleh sekali kilatan petir lebih besar dari pada energi yang dihasilkan seluruh pembangkit listrik di Amerika.
- Satu kilatan petir dapat menyalakan 100 watt bola lampu selama lebih dari tiga bulan.
- Pada titik sentuh petir ke bumi, cuaca memanas hingga 25.000o C. kecepatan kilatan petir 150.000 km/detik dan rata-rata ketebalannya 2,5-5 cm.
- Petir menghasilkan molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan di Bumi utuk menunjang kehidupanya.
- Setiap petir rata-rata memiliki 20.000 amper daya listrik. Seorang tukang las hanya menggunakan 250-400 amper untuk mengelas baja.
- Petir bergerak pada kecepatan 150.000 km/detik, hampir setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Suara yang dilepaskan oleh satu kilatan lebih besar dari pada cahaya 10 juta bola lampu berdaya 100 watt. Ini menerangkan; apabila setiap rumah di Istanbul menyalakan satu bola lampu, pancaran cahaya dari satu kilatan petir akan lebih besar. Allah menyatakan fenomena kilat yang menakjubkan ini seperti “…kilauan kilatnya hampir membutakan pandangan.”(al-Nûr: 43)
Bagaimanakah kilat terbentuk?
Udara–yang dipanaskan oleh cahaya matahari–naik membawa molekul-molekul air yang menguap di dalamnya. Ketika udara yang naik ini mencapai ketinggian 2-3 km, udara tesebut bersentuhan dengan lapisan udara dingin. Saat kenaikan udara, kristal-kristal es yang terbentuk di dalam awan melepaskan energi listrik statis yang terbentuk karena pergesekan. Energi listrik ini mengandung unsur positif (+) pada lapisan atas awan dan unsur negatif (-) pada lapisan bawahnya. Ketika awan cukup terisi untuk mengionisasi udara; maka petir terbentuk.
Mengapa bisa bergemuruh?
Petir memanaskan udara di sekitarnya hingga 30.000o C dalam sepersejuta detik. Udara yang dipanskan meluas, dan menyebarkan gelombang suara yang lebih cepat dari kecepatan suara; dengan tekanan 100 kali lebih besar dari tekanan atmosfir normal. Sama halnya dengan pesawat yang melintas dengan kecepatan suara, ini menyebabkan ledakan suara (gemuruh) di udara, sehingga dinamakan gemuruh/guntur.
Mengapa cahaya dan suara guntur tidak bersamaan mencapai bumi?
Ini dikarenakan suara guntur mencapai pendengaran kita dengan kecepatan suara (340 m/detik di udara); sedangkan petir mencapai visual (penglihatan ) kita dengan kecepatan cahaya (99, 793 km/detik). Ini menyebabkan perbedaan waktu antara dua peristiwa, dan dengan demikian membuat kilatan (petir) mencapai bumi lebih sebelum guntur.
Apa perbedaan antara kilat dan petir?
Ketika perbedaan muatan listrik menjadi lebih besar antara bumi dan awan, udara menjadi lebih mudah ditembus dari bumi ke awan; pelepasan energi listrik dimulai melalui saluran penghantar yang dibentuk oleh udara yang ditembus itu. Pelepasan energi listrik dari awan disebut dengan kilat, dan pelepasan energi listrik dari bumi disebut petir atau sambaran balik.
Kebenaran kilat yang dinyatakan dalam Qur’ân
Suratal-Ra’d–yang artinya “Guruh” atau “Guntur”–merupakan salah satu surat dalam Qur’ân. Allah memberitahukan bahwa guntur dibentuk oleh kilat yang bertasbih memujiNya:“Dan guruh bertasbih memujiNya (demikian pula) para malaikat karena takut kepadaNya…” (al-Ra’d: 13)
Sambaran kilat yang mengingatkan kita pada kematian
Pengalaman mereka yang selamat dari sambaran kilat yang dapat menyebabkan kematian ratusan orang setiap tahunnya, mengingatkan kita pada kematian dan juga pengungkapan ketakberdayaan seseorang di hadapan Allah. Kemungkinan seseorang tesambar petir adalah 1:700.000; akan tetapi tidak seharusnya seseorang meremehkan kemungkinan tersebut dan juga dampak yang dihasilkan. Menurut pengakuan mereka yang pernah tersambar petir, aliran listriknya–bahkan–dapat meledakkan kancing dan sleting baju dan seseorang dapat jatuh pingsan. Karena kerusakan otak yang dialaminya, seseorang yang dirawat secara intensif di rumah sakit harus belajar kembali bagaimana caranya berjalan, menelan makanan/minuman, atau dengan kata lain bagaimana caranya hidup kembali. Mereka relah menggambarkan bagaimana yang dirsakannya, dan ketika itu seola-olah mereka “hidup merana dan kemudian dihidupkan kembali.” Dalam Qur’ân, peristiwa yang sangat serupa terjadi ketika Allah tunjukkan pda kaum Nabi Musa as. Dengan keberanian yang keliru dan memalukan, bani Israel menuntut pada Nabi Musa as. agar mereka dapat melihat Allah dengan mata mereka, dan sementara menuntut, mereka ditunjukkan dampak kilat yang serupa. Pernyataan dalam ayat berikut “maka kilat menyambarmu hingga kamu mati” dan “kemudian kami membawamu kembali ke kehidupan setelah kamu mati,” menjadi petunjuk dari kenyataan bahwa mereka –ketika itu –merasa hidup kembali setelah jantungnya terhenti, akibat kejutan dan juga hilangnya kesadaran dan ingatan yang mereka alami. (Allah mengetahui yang terbaik) Berikut ini adalah ayat-ayat yang berhubungan dalam Qur’ân:
“Dan ingatlah ketika kamu berkata, “wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu seebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka petir menyambarmu, sedang kamu menyaksikan. Kemudian, kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur.” (al-Baqarah: 55-56)
2011-03-28 16:24:45 HARUN YAHYASADARLAH BAHWA ALLAH-LAH YANG MENGATUR SEGALA SESUATU DALAM SETIAP DETAIL NYA
Kebanyakan orang senang ketika hal-hal terjadi sesuai dengan keinginan mereka, tetapi mudah kesal ketika hal-hal kecil tidak sesuai dengan keinginan mereka.Tetapi, seseorang memercayai Allah (khususnya muslim) tidak boleh memiliki sifat seperti itu. Dalam Al-Qur'an, Allah mengungkapkan kabar baik bahwa Ia telah menentukan setiap peristiwa yang terjadi hanyalah demi kebaikan hamba-Nya yang benar, dan tidak ada yang harus menjadi kesedihan atau kesulitan bagi mereka.
Seseorang yang mengetahui kebenaran ini didalam hatinya, dapat menyenangi hal apapun yang ia jalani dan berkah yang terdapat di balik hal itu.
Banyak orang tidak memikirkan bagaimana mereka tercipta ataupun mengapa mereka ada. Meskipun hati nurani mereka membimbing mereka agar sadar tentang keajaiban dan sempurnanya dunia yang dimiliki oleh Sang Pencipta, banyak sekali cinta yang mereka rasakan untuk kehidupan dunia ini, atau keengganan mereka untuk menghadapi kebenaran, membawa mereka untuk menyangkal realitas mengenai keberadaan-Nya. Mereka menolak bukti bahwa setiap kejadian dari hidup mereka telah ditentukan sesuai dengan rencana dan tujuan, tetapi perilaku mereka menunjukkan aksi yang salah, yakni menganggap hal-hal yang terjadi hanyalah kebetulan ataupun keberuntungan. Bagaimanapun, itu hanyalah pandangan sekilas dari manusia yang menghalangi mereka untuk melihat kebaikan/sisi positif dari suatu kejadian dan mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.
Adajuga mereka, yang sadar akan keberadaan Tuhan, dan memahami bahwa Dialah yang telah menciptakan seluruh alam semesta. Mereka mengakui bukti bahwa Allah-lah yang menurunkan hujan atau mengatur terbit dan terbenamnya matahari. Mereka mengakui bahwa selain karena kuasa Allah, tidak ada satupun kejadian yang dapat terjadi. Namun, ketika terjadi sedikit insiden kecil dalam hidup mereka, mereka tidak dapat berpikir mengenai kekuasaan Allah. Namun demikian, Dialah yang mentakdirkan seorang maling untuk mencuri ke rumah seseorang saat malam, menjadikan suatu halangan yang membuat seseorang jatuh, sebidang tanah yang subur untuk menghasilkan tanaman menjadi gersang, perdagangan agar menguntungkan, ataupun panci masakan yang terlupakan di kompor. Setiap kejadian termasuk dalam hikmah Allah yang tak terbatas dan sesuai dengan rencana-Nya yang luhur. Setetes noda lumpur pada celana kita, sebuah tusukan pada ban, jerawat muncul di wajah seseorang, penyakit, atau hal yang tidak diinginkan, semuanya dimasukkan kedalam kehidupan seseorang dengan rencana tertentu.
Tidak ada seseorang yang mengalami—mulai dari ia membuka matanya—dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan terpisah dari Allah. Semua kehidupan, secara keseluruhan diciptakan oleh Allah, satu-satunya yang memegang kendali atas alam semesta. Ciptaan Allah adalah sempurna, tanpa cacat, dan penuh dengan tujuan. Ini adalah bagian dari takdir yang diciptakan oleh Allah, seseorang tidak boleh mendiskriminasi suatu kejadian dengan menetapkan suatu kejadian buruk dan jahat. Apa yang menjadi kewajiban pada seseorang adalah untuk mengenali dan menghargai kesempurnaan dari semua kejadian, dan untuk percaya dengan semua kepastian yang terletak didalamnya, terlebih dari itu kita juga harus sadar mengenai kebijakan Allah yang tak terbatas, semua dirancang untuk mengarah kepada tujuan yang luar biasa. Memang, bagi mereka yang percaya dan mengenali kebaikan dalam segala hal yang menimpa mereka, baik di dunia ini dan dunia luar merupakan bagian dari suatu kebaikan yang kekal.
Dalam Al-Qur’an, Allah menarik perhatian kita kepada fakta tersebut, hampir di setiap halaman. Inilah sebabnya mengapa kegagalan untuk mengingat bahwa segala sesuatu menurut takdir tertentu merupakan kegagalan bagi seseorang yanb beriman. Takdir yang sudah ditentukan oleh Allah itu unik, dan dialami oleh seseorang persis seperti yang telah Allah tetapkan. Orang awam bisa merasakan keyakinan pada takdir hanya sebagaicara untuk “menghibur saat terjadi bencana.”
Takdirditahbiskan oleh Allah adalah unik, dan dialami oleh seseorang dalam persis cara Allah telah ditakdirkan. Orang biasa merasakan keyakinan pada takdir hanya sebagai cara untuk "menghibur saat terjadi bencana". Seorang mukmin, di sisi lain, mencapai pemahaman yang benar terhadap takdirnya, sepenuhnya menangkap bahwa itu adalah program yang sempurna satu-satunya yang dirancang khusus untuknya.
Takdir adalah agenda sempurna yang seluruhnya dikembangkan untuk seseorang untuk masuk surga. Hal ini penuh dengan berkat dan untuk tujuan ilahi. Setiap kesulitan yang ditemui seseorang di dalam dunia ini akan menjadi sumber kebahagiaan tak terbatas, suka cita, dan damai di akhirat. Ayat “Karena seseungguhnya sesudah kesulitan datang kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah : 5) menarik perhatian kita pada fakta ini, dalam takdir seseorang, kesabaran, dan keberanian dari seseorang yang beriman adalah ditakdirkan bersama dengan imbalannya masing-masing di akhirat.
Ini mungkin terjadi selama hari itu, bahwa orang beriman akan menjadi jengkel atau khawatir tentang hal-hal tertentu yang telah terjadi. Alasan utama dari rasa jengkel tersebut adalah kegagalannya untuk mengingat bahwa kegagalan dalam hidupnya adalah bagian dari takdir yang khusus diciptakan oleh Allah. Padahal, ia akan dihibur dan tenang ketika ia diingatkan tentag tujuan penciptaan Allah.
Inilah sebabnya mengapaorang beriman harus belajar untuk terus diingat bahwa semuanya sudah ditakdirkan, serta mengingatkan orang lain mengenai fakta ini. Dia harus menunjukkan kesabaran dalam menghadapi kejadian tersebut bahwa Allah telah ditakdirkan untuknya, di relung tanpa batas waktu, menaruh kepercayaan kepada-Nya, dan berusaha untuk mengenali alasan-alasan di balik itu. Mereka yang berusaha memahami alasan ini akan—dengan izin Allah—sukses. Meskipun mereka mungkin tidak selalu bisa mendeteksi tujuan mereka yang sebenarnya, mereka harus tetap diyakinkan bahwa, ketika sesuatu terjadi, tentu saja untuk beberapa yang baik dan untuk tujuan.
2011-03-28 16:34:57 HARUN YAHYA
SEBELUM ANDA MENYESAL
Kadang kala orang menghadapi penderitaan fisik dan rohani serta berbagai kesulitan di dunia. Perasaan-perasaan (penderitaan) ini begitu kuat sehingga tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit fisik manapun. Perasaan yang menyebabkan tekanan besar dalam jiwa manusia yang dimaksud disini adalah sebuah perasaan yang disebut dengan 'penyesalan'.
Ada dua bentuk penyesalan yang sangat berbeda satu sama lain. Yaitu, penyesalan yang dirasakan oleh orang beriman dan penyesalan yang dialami orang yang tidak beriman (kafir).
Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang memiliki kepercayaan sepenuhnya bahwa setiap peristiwa yang terjadi merupakan Kehendak Allah, dan apa pun yang menimpa mereka juga atas Kehendak Allah. Hal ini menjelaskan betapa mereka memiliki kepercayaan penuh dan tidak berputus asa pada Tuhan serta melaksanakan ibadah untuk memperoleh ketenangan, pada waktu-waktu yang utama, baik ketika berada dalam masalah atau ketika mereka melakukan kesalahan. Ketika melakukan kesalahan, orang beriman segera bertobat dengan tulus dan berharap ampunan dari Allah. Oleh karena itu, ia tidak mengalami penderitaan batin yang amat sulit dan penyesalan hidup yang berkepanjangan. Penyesalan yang dirasakan oleh orang beriman mendesak mereka untuk bertobat, untuk menyucikan diri dan mencegah mereka untuk mengulangi kesalahan ini. Hal ini membantu mereka memperbaiki kesalahan mereka dan mencegah mereka terjun ke dalam suasana hati yang amat sulit dan pesimis. Selain itu, penyesalan ini tidak mengurangi antusiasme mereka, pengabdian, atau semangat keagamaan, dan juga tidak menyeret mereka pada sebuah lingkaran ketakutan dan depresi.
Di sisi lain, penyesalan yang dirasakan oleh orang-orang kafir sangat menyedihkan dan konstan, karena mereka tidak bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi kesulitan atau melakukan hal yang dilarang oleh Allah. Sepanjang hidup mereka, mereka sering mengungkapkan "Saya berharap saya tidak melakukan ini ..." "Saya berharap saya tidak pernah mengatakan ini ...", dan sebagainya.
Lebih pentingnya lagi, orang-orang kafir akan terjebak pada sebuah penyesalan yang jauh lebih besar di akhirat. Mereka yang memisahkan urusan agama dengan urusan dunia (sekuler), akan menyesal setiap saat dalam kehidupan mereka. Mereka telah diberi peringatan sebelumnya dan ditunjukkan jalan yang lurus. Mereka memiliki cukup waktu untuk merenungkan dan memikirkan mana yang benar. Namun mereka tidak mendengarkan ketika mereka diperingatkan, mengabaikan akhirat seolah-olah mereka tidak akan pernah mati. Kemudian di akhirat, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk kembali ke dunia ini dan memperbaiki kesalahan mereka. Dalam Al-Qur'an, ungkapan penyesalan mereka tertulis sebagai berikut:
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah."
(QS. An-Naba', (78):40)
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).
(QS. Al-An'am, (6):27)
Mereka akan berkata:
Dan mereka akan berkata: “Kalau saja kami benar-benar mendengarkan atau menggunakan akal kami (memikirkan peringatan itu), maka tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang apinya menyala-nyala.”
(QS. Al-Mulk, (67):10)
Perlu diingat bahwa pada hari itu tidak seorang pun yang menyesal akan diselamatkan dari murka Allah. Satu-satunya cara untuk menghindari penyesalan ini adalah dengan tunduk kepada Allah selagi masih ada waktu dan mematuhi segala perintah Allah.
Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
(QS. Asy-Syuura, (42):47)
2011-03-11 22:16:42 HARUN YAHYAALLAH BERKUASA ATAS SEGALANYA
Allah, pencipta segala sesuatu, satu-satunya pemilik seluruh makhluk. Dialah Allah yang menghimpun gumpalan awan, yang memanaskan dan menerangi bumi, merubah arah angin, menetapkan burung-burung tetap di langit, menyemai benih, menentukan detak jantung manusia, menetapkan fotosintesis tanaman, dan menjaga planet-planet pada orbitnya. Orang pada umumnya mengira bahwa fenomena seperti itu terjadi menurut “hukum fisika”, “gravitasi”, “aerodinamika”, atau faktor-faktor fisika lainnya; akan tetapi, terdapat satu kebenaran pentingyang mereka abaikan: semua hukum fisika itu diciptakan oleh Allah. Sesungguhnya, satu-satunya penguasa di alam raya ini adalah Allah.
Allah mengatur segala sistemdalamsetiap peristiwa di bumi, tanpa memperhatikan apakah kita menyadarinya, atau apakah kita tertidur, duduk, atau berjalan. Pada masing-masing banyaknya proses di alam ini dan segala yangesemsialbagi eksistensi kita, semua itu berada di bawahkendali Allah. Bahkan kemampuan kita untuk mengambil sebuah langkah kecil pun bergantung pada ciptaan Allah dengan sangat detail, termasukgayagravitasi bumi, struktur kerangka manusia, sistem saraf dan otot, otak, jantung, dan bahkan kecepatan rotasi bumi.
Menghubungkan eksistensi dunia dan seluruh alam pada kebetulan belaka sungguh sebuah khayalan. Aturan hebat yang berlaku di bumi maupun alam raya sepenuhnya menentang kemungkinan pembentukan melalui suatukebetulan, dan–bahkan–lebih sebagai pertanda jelas kehendak Allah yang tidak terbatas. Sebagai contoh, orbit bumi mengelilingi matahari manyimpang hanya 2,8 mm di setiap 29 km dari jalur yang sebenarnya. Jika penyimpangan ini 0,3 mm lebih panjang atau lebih pendek, maka semua makhluk hidup di penjuru bumi akan membeku atau terbakar. Sementara, sebenarnya mustahil–bahkan–bagi sebuah kelereng berputar pada orbit yang sama tanpa penyimpangan sedikitpun, dan bumi mengerjakan bagiantersebutmeskipun memiliki masa yang besar. Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’ân, “...Allah telah menetapkan kadar pada seala sesuatu...” (QS. Al-Thalâq, (65):3). Sebenarnya, keteraturan di alam yang begitu baik ini, dipelihara sebagai wujud sistem yangluar biasayang bergantung sepenuhnya pada pola keseimbangan yang rumit.
Beberapa orang menganut keyakinan yang keliru, bahwa Allah “menciptakan segalanya dan kemudian meninggalkannya sebagaimana yang telah ditetapkan”. Akan tetapi, peristiwa apapun yang bertempat di alam raya ini, terjadi semata oleh kehendak Allah dan di bawah kendaliNya. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’ân:
“Tidakkah kamu tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langt dan di bumi? Yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah kitab (lauhmahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.(QS. Al-Hajj, (22):70)
Sangat penting menggenggam fakta ini bagi seseorang yang tengah berjuang dekat pada Allah. Doa Nabi Muhammad saw. yang dikutip dibawah ini merupakancontoh yang sangat tepat:
Ya Allah: segala puji bagiMu: Engkaulah Penguasa langit dan bumi. Segala puji bagiMu; Engkaulah Pemelihara langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya. Segala puji bagiMu; Engkaulah Cahaya langit dan bumi. PerkataanMu itu benar, dan janjiMu juga benar, dan pertemuan denganMu itu benar, dan surga dan api neraka juga benar, dan waktu itu benar. Ya Allah! aku serahkan diri ini padaMu, dan aku percaya dan bergantung padaMu, dan aku bertobat padaMu, dan dengan petunjuk-petunjukMu aku berdiri menghadapi musuh-musuhku, dan padaMu aku tinggalkan hukuman (untuk mereka yang menolak pesanku). Ya Allah! Ampunilah dosa-dosaku yang telah kulakukan atau aku lakukan nanti, dan juga dosa-dosa yang aku lakukan secara terang-terangan maupun tersembunyi. Hanya Engkaulah Tuhanku yang aku sembah dan tiada Tuhan bagiku (yaitu tidak menyembah kecuali padaMu). (HR. Al-Bukhârî)
Proses rumit yang terjadi pada tubuh makhluk hidup adalah contoh menarik yang membantu kita meyakini kehendak Allah. Sebagai contoh, di setiap saat, ginjal menyaring darah dan melepaskan molekul-molekul berbahaya untuk dikeluarkan dari tubuh. Penyaringan dan proses pembersihan ini , yang dapat dijalankan oleh satu sel ginjal, hanya dapat dikerjakan oleh haemodialyser (ginjal buatan). Haemodialyser secara sengaja dirancang oleh parailmuan. Akan tetapi, ginjal tidak merasakan atau memilikipusatpembuat keputusan, ataupun daya berpikir. Dengan kata lain, sel ginjal yang ‘tidak sadar’ ini dapat menyelesaikan tugas yang–justru–menuntut sebuah proses berpikir yang rumit.
Adalah hal yang mungkin menemukan jutaan contoh serupa di dalam makhluk hidup. Molekul, tersusun dari materi yang ‘tidak sadar’, melakukan tugas yang begitu hebatyangsebaliknya memberi kesan ‘kesadaran’. Jenis ‘kesadaran’ dalam perkara ini jelas–tentunya–merupakan ilmu dan kearifan Allah yang tidak terbatas. Allah lah yang menciptakan sel-sel ginjal, seperti halnya moleku-molekul tersebut, dan yang menetapkan–dalam keteraturan–untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Dalam Al-Qur’ân Allah menerangkan pada kita bahwa Dia yang terus-menerus mengirimkan ‘perintah’ pada makhluk ciptaanNya:
“Allah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. At-Thalâq, (65):12)
Jelaslah, Allah, yang menciptakan segala yang ada di alam ini, tentu saja dapat menghidupkan yang mati. Dari kenyataan ini, Allah menetapkan sebagai berikut:
“Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia tidak merasa letih karena menciptakannya, dan Dia kuasa menghidupkan yang mati? Begitulah, sungguh Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(QS. Al-Ahqaf, (46):33)
2011-03-10 19:05:51 HARUN YAHYA
Carina Nebula
Carina Nebula adalah gabungan dari formasi bintang-bintang besar, serta campuran gas debu, hidrogen, helium, dan gas-gas lain, terletak di selatan galaksi Bima Sakti. Jaraknya 7500 tahun cahaya dari Bumi.
dirilis Rabu, 9 September, 2009, diambil oleh Teleskop luar angkasa Hubble diperbaharui, menunjukkan bintang meledak untuk hidup di Nebula Carina kacau. (AP Photo / NASA).
Dalam gambar ini disediakan oleh NASA ini puncak gunung fantasi terjal enshrouded oleh awan tipis tampak seperti pemandangan aneh dari Tolkien "The Lord of the Rings" atau buku Dr Seuss , tergantung pada imajinasi Anda. Gambar NASA Hubble Space Telescope, yang bahkan lebih dramatis dari fiksi, menangkap aktivitas kacau di atas sebuah pilar tiga tahun cahaya setinggi gas dan debu yang sedang dimakan habis oleh cahaya cemerlang dari bintang-bintang terang di dekatnya. Pilar ini juga sedang diserang dari dalam, sebagai bintang bayi dikubur di dalamnya api dari semburan gas yang dapat dilihat streaming dari puncak yang menjulang tinggi. Ini puncak kosmik turbulen terletak dalam bintang pembibitan menggelora disebut Nebula Carina, yang terletak 7.500 tahun cahaya di konstelasi Carina selatan. Gambar merayakan peringatan 20 tahun peluncuran Hubble dan penyebaran ke orbit sekitar Bumi. Hubble diluncurkan April 24 September 1990. (AP Photo / NASA).
Terlihat di foto, dramatis knot debu gelap dan struktur kompleks yang dipahat oleh angin kecepatan tinggi bintang dan radiasi energi tinggi dari variabel bintang ultra-bercahaya yang disebut Eta Carinae. Gambar ini menunjukkan sebuah daerah di Nebula Carina antara dua kelompok besar beberapa bintang terkenal paling besar dan terpanas. Ini close-up Telescope NASA Hubble Space pandangan hanya menunjukkan tiga tahun cahaya-lebar bagian dari Nebula Carina seluruh, yang memiliki diameter lebih dari 200 tahun cahaya. Diambil dengan kamera Wide Field Planetary Hubble 2 pada bulan Juli 2002, gambar warna ini adalah gabungan dari ultraviolet, filter terlihat, dan inframerah yang telah diberi warna biru, hijau, dan merah, masing-masing. (Foto oleh NASA dan The Hubble Tim Warisan via Getty Images)
.
.
Ini gambar yang disediakan oleh NASA Selasa, Oktober 2, 2007 menunjukkan citra Teleskop luar angkasa Hubble dari ribuan bintang muda berkilau terletak dalam nebula raksasa NGC 3603. Ini bintang "kotak perhiasan" adalah salah satu cluster paling masif bintang muda di Galaksi Bima Sakti. NGC 3603 adalah daerah pembentuk bintang yang menonjol di lengan spiral Carina dari Bima Sakti, sekitar 20.000 tahun cahaya. Ini gambar terbaru dari NASA Hubble Space Telescope menunjukkan sekelompok bintang muda yang dikelilingi oleh wilayah yang luas dari debu dan gas. Gambar mengungkapkan tahapan dalam siklus hidup bintang. AP Photo / NASA).
Ini foto yang diambil dengan kamera NASA / ESA Hubble Space Telescope, menunjukkan sebagian dari Nebula Carina dirilis Selasa, April 24, 2007, untuk merayakan ulang tahun ke-17 peluncuran dan penyebaran dari Hubble. Gambar menunjukkan sebuah "gunung" yang menjulang tinggi dari gas hidrogen dingin dicampur dengan debu yang merupakan lokasi pembentukan bintang baru. Seperti Pensil.
Gambar 2007, dirilis oleh NASA untuk ulang tahun ke-17 Hubble Space Telescope, menunjukkan daerah kelahiran bintang dan kematian di Nebula Carina tampak jauh seperti lukisan abstrak. Nebula mengandung setidaknya selusin bintang cemerlang yang 50 sampai 100 kali massa Matahari, menurut deskripsi NASA. (AP Photo / NASA).
Subscribe to:
Posts (Atom)
Jadwal Sholat
Popular Posts
Blog Archive
-
▼
2012
(73)
-
▼
February
(18)
- Menikmati Keindahan Menara Masjid Tertinggi di India
- MENSYUKURI NIKMAT IMAN
- KEAJAIBAN HUJAN
- GUNTUR BERTASBIH MEMUJINYA
- SADARLAH BAHWA ALLAH-LAH YANG MENGATUR SEGALA SESU...
- SEBELUM ANDA MENYESAL
- ALLAH BERKUASA ATAS SEGALANYA
- Carina Nebula
- Bahaya Duduk di Samping Jendela Selama Penerbangan
- AKIBAT RAKUS HARTA DUNIA
- Mukjizat Rasulullah SAW
- Pahala Menanti Waktu Shalat
- Syafaat Rasulullah S.A.W
- Rukun Islam & Rukun Iman
- Istiqamah Setiap Muslim
- Tema lucu ponsel Blackberry
- Teori Masyarakat Ibnu Khaldun Jadi Rujukan Barat
- Bagaimana Islam Membantu Anda Berhenti Merokok
-
▼
February
(18)
Chat
About Me
© Zero Magnet 2013 . Powered by Tweetaku Design by @ngengs.